BUKAN PACAR !!!
EPISODE I……..(….Senyuman membawa nikmat….)
Apa sih arti menurut kalian yang namanya “REMAJA” dan “PACARAN”??? kalau aku pribadi, Remaja memang sangat identik yang namanya pa….ca…ra….n. Di saat kondisi masih sangat labil, masa puberitas yang membuat mereka selalu “FALLING IN LOVE” terhadap lawan jenis. Apalagi kalau lagi ketemu dengan cowok keren atau cewek cantik dan kulitnya putih, kuning langsat terus punya mata bulat, bersinar bening…..Ouw sudah!!! “MABUK ASMARA” melanda. EitZzzz…Tapi tunggu dulu, Kebanyakan yang merasakan seperti itu hanya “Perasaan Sesaat “. Perasaan yang memang sulit terbendung dalam fase itu. “JATUH CINTA”, dua kata ini sangat popular dikalangan mana saja, entah itu dewasa, remaja bahkan anak SD pun mengetahui arti dari kedua kata itu meskipun anak SD mungkin hanya dapat mengartikan bahwa JATUH CINTA itu adalah seorang cowok dengan cewek saling menyukai.Lain halnya dengan orang dewasa dan ramaja, pasti persepsi mereka tentang itu berbeda. Mereka punya fantasi yang tinggi ketika merasakan “JATUH CINTA”. Khayalan tingkat tinggi terhadap orang yang ia sukai. Berandai-andai berada di dunia lain. Nah…..hal ini yang menjadikan kadang tersenyum sendiri, bicara sendiri bahkan kadang susah tidur karena pikirannya seperti melayang-layang di angkasa.
Aku juga pernah Merasakan “jatuh cinta”. Berawal dari menginjakkan kaki di sebuah kampus yang sangat bergengsi di Makassar, terkenal dengan sebutan “THE RED CAMPUS”(Hasanuddin University). Mahasiswa Baru alias “MABA” selalu membayangkan hal yang paling mengerikan terjadi ketika menjadi seorang maba adalah “OSPEK”. Senior yang berlagak seperti penguasa kampus, sudah gondrong, kalau ngomong sepertinya kita mau di telan mentah-mentah,”Mengerikaaannn bukan”??? Meskipun seperti itu kita tetap patuh dan harus mengikuti skenario yang telah mereka atur. Seperti prajurit yang patuh terhadap rajanya. Day after day ospek semakin kejam. Oiya, ada hal yang selalu tersave di memoriku hari ketiga ospek di “RUANGAN FIS 207”. Percaya tidak??? Hanya karena dengan tutur kata yang lembut plus senyuman yang meneduhkan hati sehingga pada saat di ruangan itu ada seseorang senior yang seolah-olah merasakan sejuknya sebuah senyuman dari seorang junior, “dia telah takluk oleh sebuah senyuman manis” .Setelah kejadian itu, tak henti-hentinya ia ingin mengetahui siapa sebenarnya seorang gadis itu??? You Know??? That’s Girl, It’s ME. Ketika itu aku lagi dapet alias penyakit wanita yang datang tiap bulan. Kebetulan hari pertama “M”, so…Lancarnya minta ampun, sampai-sampai tembus di kursiku.
Dengan rasa takut dengan si gondrong dan senior-senior yang lainnya aku belum berani meluruskan kakiku. Masalahnya waktu itu senior lagi marah-marah, semua maba yang ada dalam ruangan di larang keluar. Aku tidak sanggup lagi merasakan pembalutku yang sudah tidak punya space lagi. Huft, Bismillahirrohmanirohim, akhirnya aku beranikan diriku berdiri kemudian menarik tangan salah satu teman dekatku saat itu “Endank Carter” untuk menemaniku. Kemudian menghampiri senior untuk meminta ijin keluar mau ke toilet. Dengan wajah yang sangar sambil marah-marah menghampiriku. Ada apa ini? Mau ke mana? “Tanyanya”. Hmmm….(tersenyum tanpa tunduk sedikitpun) mau ke toilet kak sebentar. “Jawabku”. Mau ngapain? “tanyanya lagi”. Mmmmmmm….(ketakutan sambil senyum-senyum) urusan wanita kak. “jawabku”. Ooooo….iya,iya…”ucapnya ketika memberi ijin”. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa ganti pembalutku. Bener-bener sudah gondrong, galak lagi. Tapi syukurlah di kasih ijin ke toilet………^_^
EPISODE II………….( …..Nyuri foto biodata…)
Nah….Next!!! Penasaran…penasaran…dan Penasaran…Ia selalu ingin tahu Siapa sih “Diriku” sebenarnya??? Pengurus himpunan saat itu adalah para senior yang nama angakatannya “ELDACOSTA”. Nama angakatan yang “UNIK”. Dimataku “ELDACOSTA” adalah senior yang harus di hormati, di takuti dan dipatuhi segala perintahnya. Sebagai Mahasiswa baru, diwajibkan untuk mengisi biodata kemudian di kumpul di himpunan oleh senior yang telah di tugaskan. Ehhmmm…Ternyata, ada yang tidak beres dengan pengumpulan biodata maba. Ada beberapa senior yang mencabut foto dari selebaran biodata tersebut. Salah satunya adalah foto “Wiaam Samsaripah GHT”. It’S Me Guys!!! Aku tahu kejadian itu karena di beritahu oleh salah seorang teman dekatku “Dhevy ” kalau biodataku dengan beberapa teman yang lain, ada yang sudah mencopot fotonya. Kebetulan biodata itu di titip sama “Nana” teman angkatan dan dia juga tinggal di rusun dengan devi . Entah itu siapa pelakunya? Ga apa-apalah di ambil asalkan di simpan baik-baik. He…he…he…Padahal foto biodataku itu sangat sederhana lho!!! style ala pesantren. Kan aku alumni “PEMODAS”(Pesantren Modern Datuk Sulaiman). Tapi.. Kenapa juga ia tertarik yah??? May be there is something different with me than the others. I don’t know??? May be yes…May be No…^_^
EPISODE III……………(…… Power of SMS…..)
Aku heran, tiba-tiba ada sms masuk ke ponselku dengan nomor yang belum tersave di My phonebook. Isi smsnya seolah-olah ingin pedekate. Bunyi sms pertama seperti ini “Aslm. Bener ini nomornya wiaam ya? Anak sastra inggris 05. Ini dari “Arie Eldacosta”. Segera aku replay sms itu “Oooiya, bener ini wiaam, darimana bisa tau nomorku kak??? Sms…replay…sms…replay…begitulah selanjutnya. Pertemuan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda. Hehehehe…!!! Ketika itu, memang aku masih jomblo. Pertama terima smsnya, perasaanku masih biasa-biasa saja. Tapi, lama kelamaan nyambung juga ma dia. Akhirnya hampir setiap hari kami bersmsan. Mulai menanyakan “Lagi ngapain”? Sudah makan belum? Sudah sholat belum?. Seperti layaknya orang kebanyakan yang bersmsan dengan pacar mereka. Yah, aku masih menganggap dia sebagai seniorku dan begitupula sebaliknya. There is no something special between us. Sebenarnya ia sungguh tersentuh saat aku mengirim sms yang menyuruh ia bangun untuk sholat subuh dan iapun segera sholat. Seolah-olah ia dibangunkan oleh Almarhuma Ibunya. Sehingga setelah itu ia sempat berpikir-pikir dan merenung, jika ia telah menemukan seorang wanita yang pantas sebagai pendamping hidup. Hmmmm….So, ternyata sms dapat merubah segalanya kearah hal yang lebih baik.
EPISODE IV……………..( ……Gondrong VS Cepak…..)
Cowok gondrong? Males mandi? Bukan aku banget. Apalagi jarang shampoan. Jauh deh…..!!! Tapi, setelah English camp dari Malino ia tiba-tiba potong rambut. Yah, baguslah sudah tidak gondrong lagi. Mata semakin enak memandangnya. Beda waktu rambutnya masih kaya sarang burung. Mengerikan. Waktu itu, aku pulang kuliah dari H33. Aku dan teman-teman lewat depan himpunan perisai, biasa tempat para maba berlalu lalang kalau pulang kuliah. Tanpa sengaja, tiba-tiba aku melihatnya menggunakan jaket kemeja warna army dengan rambut yang sudah di potong. Wah, nih senior beda banget dengan sebelumnya. Cakep juga ternyata punya rambut model cepak. Nah, aku terpesona dengan “His new hair” dan bodynya yang tegap. Selain itu ada hal yang membuatku tertarik denganya. Punya pengalaman berorganisasi. Cakap dalam berbicara. Bisa di bilang ia punya jiwa kepemimpinan. I like that…!!! Punya penampilan sederhana, tidak berlebihan tapi aku kurang senang jika ia terlihat angkuh saat berjalan depan orang yang ia suka. Entah itu karena tidak mau terlihat menunduk saat jalan depan orang yang ia sayang atau gimana. I don’t know. Seperti itulah aku menilainya saat itu.
EPISODE V…………..(……Diary coklat..…)
Dalam mempersatukan dua insan, kadang membutuhkan yang namanya “MAK COMBLANG” alias “PHB” (Penghubung). Nah, Ia tidak sanggup memendam rasa yang telah sekian lama tidak dapat ia ungkapkan. Sehingga dengan hati berdebar-debar dan mengucapkan basmalah ia memulai menulis segala bentuk perasaannya dalam sebuah buku diary. Kemudian tepat pada “tanggal 18 Oktober 2006 “ seorang temannya memberikan buku itu kepadaku dengan alasan ia tidak bisa memberikan langsung karena keburu pulang kampung. Makanya ia cuman nitip sama teman dekatnya “Kak Gandy”. Kak Gandy pesan “Supaya jangan sampai orang lain melihatnya”. Diary itupun aku terima kemudian aku masukkan ke dalam tas. Segera aku balik ke rumah. Setiba di rumah aku membaca buku itu selembar demi selembar. Ungkapan perasaannya sebanyak lima lembar. Aku sungguh tersentuh membaca tiap bait kata-katanya. Seperti seorang pujangga menyatakan perasaannya. Maklumlah anak sastra.
EPISODE VI…………..(………….Perasaan yang mulai tercipta………)
Ada satu puisi yang tidak akan pernah saya lupa. Satu-satunya puisi yang ada dalam diary itu.
Langit….
Kau tampak begitu indah
Menyimpan misteri alam semesta
Kau begitu dalam dan dalam
Menyimpan segudang rahasia Sang Pencipta
Mungkinkah kita akan tahu
Entahlah…..
Yang jelas, langit ini ada yang menciptakan
Kepada-Mu hamba dan makhluk ciptaan-Nya
Mungkinkah misteri langit ini mengagumkan
Memang, langit indah
Dia begitu cantik,dihiasi oleh awan kelabu yang anggun
Indahkan?
Cantikkan?
Aku mulai tersentuh dengan rangakaian kata-kata puisinya itu. Masih ada beberapa bait kata-katanya yang membuat aku sungguh merasakan hal yang luar biasa sehingga ingin hati ini membalas segera tulisan penanya itu. Akhirnya malam setelah aku menerima diary itu, aku menulis balasan ungkapan perasaannya tersebut. Dengan senyum-senyum, aku memulai menulis sampai di lembaran ketiga. Inti dari balasan itu adalah “aku tidak ingin terjerumus kedalam timah api neraka tapi aku ingin halal buatmu”. Itulah tujuanku dari awal. Ingin menjadikan dirinya sebagai “Calon Pendamping Hidupku” tanpa ada kata PA…CA…RAN…Tapi tidak mungkin kami langsung bisa merid kan??? Jadi, kami hanya bisa menjalin hubungan dengan sewajar-wajarnya saja sampai saatnya tiba.
“Semua akan indah pada waktunya”
29 Oktober 2009
Wiaam AL-Qadry GHT
1 komentar:
waow,,.good job
Posting Komentar